Penginjil Jimmy Weyato (baju kuning) bersama Pdt. Trevor saat melakukan pelayanan pengobatan pada masyarakat Korowai di Kampung Ayak. - Jubi/Agus Pabika
Jayapura
- Keinginan para
penginjil dan masyarakat Korowai sangat sederhana, yakni harus ada petugas
kesehatan yang tinggal bersama mereka.
Hal
tersebut disampaikan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Dinas
Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum, kepada Jubi, usai melakukan
pelayanan dan pengobatan di Korowai, Senin, (30/10/2017).
"Setelah
kami cerita dengan masyarakat dan Pdt. Trevor hal yang sama disampaikan mereka,
bahwa harus ada petugas kesehatan yang tinggal bersama dengan masyarakat di
Danowage, Afimabul dan Sinimburuk," kata dr Aaron.
Kata
dr Aaron, Danowage memiliki akses lapangan terbang yang bagus dan ia berharap
kabupaten yang berbatasan wilayah dengan Korowai, bisa membangun Pustu
(Puskesmas Pembatu) di masing-masing pos.
"Jadi
petugas kesehatan bukan datang mengobat satu hari, terus pergi. Itu yang
pertama kami dengar ketika masyarakat berbicara dengan gubernur dan tim
kesehatan Dinkes Provinsi Papua."
Ia
menambahkan Dinkes berencana Januari-April 2018, Puskesmas
Yaniruma menempatkan tenaga kesehatan di Korowai.
"Mei
sampai Desember 2018 Kepala Dinkes Provinsi Papua dr. Aloisius Giyai sudah
berjanji akan menempatkan satuan tugas pelayanan kesehatan kaki telanjang untuk
bertugas di Danowage," terangnya.
Sementara
itu Jimmy Weyato penginjil di Danowage mengatakan pelayanan kesehatan selama
ini dibutuhkan masyarakat Korowai. Apalagi kabupaten yang berbatasan dengan
Korowai selalu saling lempar tanggung jawab.
"Karena
belum ada pos pelayanan kesehatan di sini banyak masyarakat meninggal.
Seharusnya mereka bisa tertolong dengan obat melalui tenaga medis yang
ditempatkan di masing-masing pos. Kami berharap apa yang disampaikan dan
dilihat oleh tim Kementerian Kesehatan bersama Dinkes Provinsi Papua bisa
menjadi rekomendasi lantas terwujud," harap Jimmy. (*)
Sumbert
: Tabloid Jubi