Kebun gizi hasil kerja bareng siswa dan guru SD Inpres Komba Sentani, kabupaten Jayapura - Jubi/Yance Wenda
Sentani
–
Berbekal pelatihan membuat pupuk alami dari bahan organik dari lingkungan
sekitar, kini, Sekolah Dasar (SD) Inpres Komba di distrik Sentani kabupaten
Jayapura telah memiliki kebun gizi yang merupakan kerja bareng antara murid dan
guru di sekolah tersebut.
“Baru–baru
petugas dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian
kabupaten Jayapura datang ajar kami bikin pupuk. Dari Badan Ketahanan Pangan
kirim dua staf dan dari Dinas Pertanian kabupaten Jayapura kirim dua
fasilitator. Yang mengikuti pembekalan itu ada tujuh sekolah,” kata Kepala SD
Inpres Komba, Agustina Sokoy, kepada Jubi, di ruang kerjanya, Rabu (1/11/2017).
Pada
pelatihan tersebut diajarkan cara pengelolaan daun dan kotoran ternak
menjadi bahan yang berguna seperti pupuk alami untuk tanaman di lingkungan
sekolah atau tempat tinggal.
Agustina
mengatakan bahan-bahan yang digunakan untuk menjadikan pupuk alami ini dari
daun gamal, dana, kotoran ternak, dan nutri E4, lalu diolah menjadi pupuk.
“Kami
sudah bikin dan pake satu kali. Rencana kami akan buat lagi dan pake untuk pupuk kebun gizi di sekolah ini,
karena kami sudah tahu proses pembuatannya,” ucapnya.
Agustina
menjelaskan selama ini hanya mengunakan pupuk biasa dari air bekas kolam, ampas
sagu, dan enceng gondok yang dipotong dan dicampurkan untuk digunakan di
tanaman buah terong, kol, sayur, dan sawi.
“Sebelumnya
itu kita pake ampas sagu itu bagus juga dengan pake pupuk kompos yang kita buat
ini suburnya sama saja bagus, tidak ada efek samping karena vitamin E4 ini
vitamin tambahan saja,” ucap Sokoy.
Di
tempat terpisah, orang tua siswa yang sedang menunggu anaknya, mengatakan di
sekolah ini banyak sekali yang anak-anak dapatkan yang tidak didapatkan di
rumah.
“Saya
senang anak-anak semakin banyak ilmu dan jadi lebih mandiri. Salah satunya
anak-anak diajar rawat tanamam di kebun gizi yang ada di sekolah. Saya ingin ke
depan mereka kalau bertani bisa melakukannya sendiri,” ucap perempuan yang
menyebut dirinya Mama Margaretha. (*)
Sumbert
: Tabloid Jubi