Seorang siswa SMA diambil sample darah, saat sosialisas iHIV AIDS , Puskesmas Kampung Harapan Sentani. Jubi-Yan Wenda
Sentani - Puskesmas Kampung Harapan
Sentani, menggelar sosialisasi bahaya HIV kepada siswa sekolah mengah atas
(SMA). Upaya itu untuk mencegah penularan virus Human Immunodeficiency Virus
dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di
kalangan kaum muda.
“Kegiatan
yang kami lakukan penyuluhan tentang bahaya HIV dan bagaimana penularan virus
tersebut, selain itu kami juga tes darah,” kata staf Penangung jawab Voluntary
Conseling and Testing (VCT), Dr. Diana Valentina, Jumat (1/9/2017).
Diana
menyebutkan, penyuluhan tentang bahaya HIV sengaja menyasar siswa
sekolah menengah atas agar mereka paham soal bahaya virus HIV.
Sosialisasi dihadiri sekitar 50 siswa siswi, namun yang
bersedia dites darahnya hanya 13 siswa, seorang guru, dua orang pegawai
sekolah termasuk satu wartawan.
“Penyuluhan
yang dilakukan tingkat SMA itu di dua sekolah yang ada di Sentani Timur, selain
itu sekolah lain juga bakal dilakukan sosialisasi. Sedangkan di tingkat kampung
sesuai dengan luas wilayah,” kata Diana, menambahkan.
Voluntary
Conseling and Testing (VCT) juga menggelar penyuluhan HIV di kampung dengan
tingkat pelaksanaan bisa lebih dari sekali per tahun karena wilayahnya yang
luas. Diana berharap sosialiasi dan penyuluhan itu dapat merespon siswa
tentang bahaya HIV ini dengan baik agar mereka tidak terinfeksi virus.
Ia
juga menyatakan penyuluhan yang di sampaikan itu dapat bermanfaat bagi siswa,
karena penyakit ini belum ada obatnya.
“Yang
diharapkan informasi baik dan benar tetang kesehatan reproduksi, infeksi
menular seksual dan HIV AIDS dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan
baik. Dan mereka dapat melindungi diri,” kata Diana berharap.
Peyus
Bulal, siswa kelas 1 IPS mengaku baru tahu tentang bahaya HIV AIDS. “Saya
dengar dari penyuluhan HIV ini dapat menular lewat apa saja,” kata Peyus
Peyus
yang ikut menguji darah awalnya mengaku takut, namun ia beranikan diri untuk
memastikan apakah terinveksi atau tidak. “Semoga tidak, dan tetap aman,” kata
pemuda asal Yahukimo itu.
Sumber
:Tabloid Jubi