Masyarakat Kampung Ayak saat hadir pada pelayanan pengobatan misionaris GIDI dan Kopkedat Papua - Agus Pabika/Jubi
Danowage
- Pelayanan
kesehatan di Kampung Ayak, Distrik Kolofbrasa, Kabupaten Asmat, tidak
pernah diperhatikan pemerintah daerah, kendati sudah ada kepala kampung.
Hal
tersebut disampaikan penginjil Gereja Reformasi Papua (GJRP) Kampung Ayak, Saul
Wisal, ketika tim dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Komunitas
Pelayanan Kemanusiaan Daerah Terpencil (Kopkedat) Papua, melakukan
pelayanan kesehatan di kampung tersebut, Kamis (19/10/2017).
Ia
mengatakan pemerintah Kabupaten Asmat, tidak pernah berkunjung
untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Ayak.
"Kalaupun
ada, pelayanannya hanya batas Kampung Mabul. Yang ada itu pengobatan yang
dilakukan gereja," kata penginjil suku Unaukam ini.
Lanjutnya,
ketika ada orang sakit parah dan butuh berobat, mereka harus membawanya ke
Dekai menggunakan sampan melewati jalur sungai, selain itu ada pula yang
berjalan kaki.
"Kalau pakai
perahu katinting, berangkat pukul 6 pagi sampai di Dekai pukul 3 atau 4
sore. Sementara jalan kaki, bisa semalaman, dan itu pun harus istirahat tidur,
kemudian lanjut lagi ke Dekai. Jika ke Yahukimo terlalu jauh,"
katanya.
Salah
satu warga Kampung Butukmahkot, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo,
Yohanes Bongkatun, mengatakan hal yang sama. Pelayanan kesehatan dan
pendidikan tidak diperhatikan di wilayahnya.
"Ada
obat yang dikirim ke Burukmahkot tapi tidak ada petugas yang melayani. Sehingga
tidak digunakan, malah ada yang dibuang begitu saja," katanya.
Sumber
:Tabloid Jubi