Dr. Melva Desinta Sirait, Kepala Puskesmas Abepantai, Jubi/Niko MB
Jayapura
- Petugas
medis sengaja dikerahkan membangun kesadaran publik untuk penanggulangan
HIV AIDS di kampung Koya Koso, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Langkah itu
dilakukan terkait munculnya 10 orang dengan HIV AIDS (Odha).
”Sehingga
butuh kesadaran dan partisipasi semua pihak masyarakat di wilayah tersebut
untuk menyadarkan,” kata Kepala Puskesmas Pembantu Abepantai Dr. Melva Deshinta
Sirait, saat ditemui Jubi, Kamis,(21/9/2017).
Melva
menyatakan, kesadaran itu agar masyarakat mau terbuka kepada petugas medis, hal
itu terkait temuan rumah sakit yang menyebutkan keberadaan HIV AIDS menjadi
fenomena gunung es belum terpecahkan.
“Karena
mata rantai penularan penyakit ini banyak menyebar di masyarakat sekitar
sehinga dibutuhkan partisipasi semua pihak,“ kata Melva,menambahkan.
Partisipasi
yang ia maksud adalah kesadaran publik yang siap membantu menyadarkan
masyarakat agar mau memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas medis. Langkah
itu dinilai efektif agar ada penanganan intensif.
Menurut
Melva, saat ini petugas medis Puskesmas yang ia pimpin gencar pendekatan dan
menggelar sosialisasi secara rutin, harapanya agar terbangun kesadaran. Apa
lagi kami mendeteksi banyak penderita yang malu dan tidak terbuka memerikasakan
diri," katanya.
Ia
menyebutkan terdapat 10 orang yang sudah positif berkat pendekatan petugas saat
bekerja sama dengan gereja dan pemeriksaan di Puskesmas. Pendekatan itu dinilai
efektif melalui lembaga ibadah, sehingga jika diketahui positif langsung
ditangani konseling dan pemeriksaan pasien.
Seorang
Pasien HIV AIDS, sebut namanya Mawar mengaku sebelumnya terdeteksi dirinya
sempat mengalami panas tinggi ,batuk-batuk. “Awalnya saya mengira hanya
penyakit biasa, setelah memeriksakan diri ke Puskesmas baru sadar saya kena,”
kata Mawar.
Ia
mengaku awalnya terkejut setelah positif HIV. “Saya sempat frustasi tapi karena
bimbingan petugas dan konseling saya bisa tahu dan rajin minum ARV” katanya.
Mawar
meminta kepada semua pihak tak canggung periksakan diri ke petugas. Hal ini
dinilai penting sebagai pencegahan dini terhadap penyakit yang saat ini belum
ada obat untuk menekan virus tersebut .
Sumber
:Tabloid Jubi