Friday 20 October 2017

11 perempuan terdeteksi leri pra kanker serviks di Kota Jayapura


Sosialisasi dan pemeriksaan kanker serviks yang dilakukan di halaman Kantor BKKBN Papua beberapa waktu lalu – Jubi/Roy Ratumakin.

Jayapura – Staf Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Papua dr. Yulien mengatakan, pada 2016 sudah terdeteksi 11 pasien leri pra kanker serviks atau kanker mulut rahim di Jayapura.
“Leri adalah perubahan warna pada daerah cervils setelah dioles asam asenat atau campuran asam cuka, leri merupakan pra kanker serviks,” katanya kepada Jubi di Jayapura, Selasa (18/7/2017).
Ia menjelaskan, pra kanker serviks baru gejala atau menjurus ke arah kanker serviks. Pada tahapan ini bisa diobati segera.
“Namun itu kembali kepada pasiennya, apakah rutin melakukan pengobatan dan perawatan atau tidak,” kata dr. Yulien.
Ia menambahkan, untuk pemeriksaan sendiri pasien bisa dilakukan di semua puskesmas di Kota Jayapura. Namun yang sering melaporkan perkembangan  kasus tersebut hanya puskesmas Abepura dan Waena. Belakangan juga puskesmas Kotaraja.
Sedangkan tahun ini, menurut dr. Yulien, dari Januari hingga Maret belum ada laporan dari puskesmas. Karena itu ia mengimbau agar masyarakat, khususnya wanita yang telah berumah-tangga agar dapat melakukan pemeriksaan atau deteksi dini.
“Kanker serviks salah satu penyakit peringkat teratas di dunia yang dapat menyebabkan kematian pada wanita, ini tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim yang biasanya menjangkiti wanita usia 35-55 tahun,” ujarnya.
Sebelumnya, dr. Nirwan, spesialis Patologi Anatomi (spesialisasi kedokteran yang mendiagnosis kanker) mengatakan, untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap Smear.
“Tes IVA selain mudah dan murah, juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam mendeteksi lesi pra-kanker, IVA juga tidak harus dilakukan oleh dokter, tetapi bisa dilakukan oleh tenaga terlatih seperti bidan di Puskesmas,” katanya.
Selain dengan metode IVA, kanker serviks juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan Pap Smear.
Sumber :Tabloid Jubi