Tuesday, 18 July 2017

Banyak Pustu di Kampung Tanpa Tenaga Medis

Banyak Pustu di Kampung Tanpa Tenaga Medis
DPRD Merauke sedang hearing bersama Dinkes dan RSUD Merauke – Foto: Frans L Kobun. 

Merauke - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke kembali menyoroti keberadan tenaga medis baik perawat kampung atau bidan, yang tak menempati puskesmas pembantu (pustu) di kampung. Padahal, bangunan sangat bagus dilengkapi fasilitas lengkap. Anggota DPRD Kabupaten Merauke, Syarifuddin kepada Jubi Rabu (5/7/2017) mengungkapkan, dari reses yang dilakukan di beberapa kampung di Distrik Tabonji, masyarakat mengeluhkan keberadaan tenaga medis yang tak pernah ada di tempat. “Kalaupun mereka datang, hanya satu atau dua hari. Setelah itu, pergi dalam waktu lama. Akibatnya, masyarakat yang sakit, kesulitan mendapatkan pertolongan,” katanya. Untuk itu, ia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke harus memberikan teguran keras kepada bidan maupun perawat yang jarang di tempat tugas. Kalau dibiarkan dan tak ada sanksi, otomatis bersangkutan malas tahu. “Saya kira ini hal serius yang harus segera disikapi dinkes, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bisa berjalan normal kembali,” pintanya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Adolf Bolang mengakui ada sebagian pustu belum ditempati bidan maupun perawat. Hal itu karena keterbatasan tenaga. Minimal satu pustu dua tenaga medis. “Kami sedang melakukan pembenahan secara perlahan-lahan dan tahun ini akan ada penambahan tenaga medis baru yang nantinya ditempatkan di pustu-pustu,” ujarnya.