Pesawat Waterbombing Yang Mencoba Memadamkan Titik
Api Penyebab Kabut Asap (Foto:Merdeka)
Tebalnya kabut asap yang
melanda wilayah Mimika dalam hampir satu bulan terakhir menjadi alasan yang
kuat meningkatnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) tersebut.
Guntoro, Kepala Puskesmas
Wania pada hari Kamis (29/10/15) menyampaikan bahwa selama periode Oktober,
tercatat setidaknya ada 124 pasian ISPA yang berkunjung ke Puskesmas untuk
memeriksakan diri mereka, dimana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan
periode-periode sebelumya (sebelum bencana kabut asap).
“Terbanyak pada satu minggu
terakhir sehingga kami tetap membuka pelayanan pada hari libur” kata Guntoro.
Penemuan kasus ISPA ini juga
dikatakan Guntoro sudah berada pada peringkat kedua, tertinggi setelah Malaria.
Namun sejauh ini juga
dikatakan yang bersangkutan bahwa masih belum ditemukan penderita ISPA beresiko
tinggi yang membutuhkan penanganan serius.
Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Yulianus Sasarari mengatatakan bahwa
pemerintah daerah setempat juga sudah membentuk Satgas penanganan bencana asap
yang langsung diketuai oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Mimika, Ausilius You.
“Langkah-langkah penanganan
bencana kabut asap di Mimika sudah dilakukan sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Dinkes mengkoordinasi program bidang kesehatan seperti pembagian
masker ke sekolah-sekolah, penanganan pasien yang terkena penyakit ISPA dan
lainnya. Demikianpun dengan instansi yang lain seperti Perhubungan, Badan
Lingkungan Hidup serta unsur TNI dan Polri” katanya.
Sementara itu, Yulianus juga
menambahkan bahwa bencana kabut asap juga telah sangat menggangu aktifitas
warga.
“Sebagai daerah terdampak,
Mimika benar-benar mengalami banyak masalah dari adanya kabut asap kiriman dari
Merauke dan Mappi. Perekonomian masyarakat menjadi terganggu, aktifitas
penerbangan dan pelayaran lumpuh total, belum lagi soal masalah kesehatan dan
lainnya” kata Yulianus.
Kondisi cuaca saat ini
dilaporkan via tabloidjubi berada kondisi normal dan kian membaik dengan jarak
pandang yang lebih jauh hingga mencapai lima kilometer.