Salah Satu Pengungsi saat diperiksa Tim Medis
TIMIKA - Satgas Kesehatan
Terpadu Kabupaten Mimika telah menangani seratusan lebih warga pengungsi dari
perkampungan Distrik Tembagapura, yang kini ditampung sementara di Graha Eme
Neme Yauware, Kota Timika.
Koordinator Satgas Kesehatan Terpadu
Kabupaten Mimika, Disyan L Berkat mengatakan, pada Rabu (22/11) kemarin
pihaknya telah menangani sebanyak 77 pasien dan 33 pasien pada Kamis (23/11)
hingga siang tadi.
Menurutnya, pasien umumnya masih mengalami
penyakit ringan seperti inpeksi saluran pernafasan atas (ISPA), sakit kepala,
demam, diare, dan mual-mual. Seseorang dengan demam tinggi telah diperiksa
namun negatif malaria.
"Untuk penyakit diare sudah bisa kami
tangani dan bisa tertanggulangi. Ada beberapa warga terserang diare namun belum
masuk dalam kategori wabah," katanya di Timika, Kamis (23/11).
Disyan mengemukakan, keterbatasan MCK bisa
dimungkinkan memicu terjadinya wabah diare jika pengungsi bertahan lama di lokasi
penampungan sementara. Dimana hanya terdapat dua MCK untuk sekitar 400 lebih
pengungsi yang bertahan hingga saat ini.
"Jika dalam waktu bersamaan 10 orang
membutuhkan MCK, maka hanya dua orang bisa masuk dan delapan orang harus
mengalah. Mereka terpaksa buang air di samping-samping. Ini yang potensi
menimbulkan wabah diare," jelasnya.
Sementara untuk penyakit cacar yang sempat
diderita beberapa warga pengungsi, menurutnya juga sudah tertanggulangi secara
cepat dan dipastikan tidak menular kepada warga pengungsi lainnya.
"Pasien sudah mulai membaik. Kami sudak
cek orang-orang di sekitar penderita, namun tidak ditemukan orang dengan gejala
yang sama," katanya.
Total 80 orang petugas kesehatan terlibat
dalam misi kemanusiaan penanganan ratusan pengungsi tersebut. Sekitar 20an
petugas kesehatan dan lima orang dokter standby setiap hari di Posko Satgas
Kesehatan Terpadu.
Satgas Kesehatan Terpadu merupakan gabungan
dari seluruh tim kesehatan di Mimika, antaralain Dinas Kesehatan, Puskesmas
Timika Jaya, Puskesmas Timika, RSUD, RSMM, Klinik Tribrata, TNI, PMI, dan
Malaria Control-Malaria Center.
"Dari malaria center ini yang melakukan
pemeriksaan terhadap 360 sample darah pada Rabu kemarin," kata Disyan.
Sejak ratusan warga tersebut dievakuasi pada Senin
(20/11) lalu, total enam pasien telah dirujuk dari tempat penampungan sementara
ke RSUD Mimika yang menjadi rumah sakit rujukan terdekat.
"Kondisi mereka sudah baik semua. Ada
yang sudah kembali. Ada dua rumah sakit rujukan, yaitu RSUD dan RSMM namun yang
terdekat adalah RSUD sehingga sementara semua pasien dirujuk ke sana,"
katanya.
"Kendala di lokasi penampungan ini,
tenda rusak. Saat hujan lebat, tenda bocor dan pasien kasian kena hujan.
Kemudian obat-obat juga sama sekali tidak boleh kena hujan, nanti rusak,"
tuturnya.
Untuk diketahui, sebanyak 806 warga asli
Papua meminta dievakuasi pada Senin (20/11) lalu, lantaran mereka hidup dalam
situasi mencekam dan khawatir sewaktu-waktu kelompok bersenjata kembali
memasuki permukiman mereka. (rum/SP)
Diterbitkan di KESEHATAN
Sumber :
http://seputarpapua.com/lifestyle/kesehatan/item/1672-tim-kesehatan-mimika-tangani-seratusan-pasien-warga-pengungsi.html