Selasa, 24 Oktober 2017 02:54
PELEPASAN - Gubernur Papua Lukas Enembe saat melepas Tim Save Korowa Mujiono/SP
"Saya harap jenis-jenis penyakit yang diderita masyarakat Korowai bisa ditangani oleh Dinkes. Sehingga pelayanan kesehatan prima bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Gubernur.
Kata dia, Suku Korowai masih terbelakang, bahkan baru masuk dalam peta nasional. Oleh itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan secara konprehensif bisa menangani masyarakat Korowai. Karena Suku Korowai ini terakhir di Papua.
"Saya harap Suku Korowai kedepan lebih baik dan maju karena masalah pendidikan dan kesehatan akan ditangani dengan baik oleh dinas terkait," tuturnya.
Sementara Kepala Dinkes Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay, M.Kes mengungkapkan, tim Save Korowaii mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat Korowai, khususnya pada enam kampung. Sementara yang bertanggungjawab pelayanan kesehatan sesungguhnya ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten masing-masing.
Suku Korowai ada pada lima kabupaten, yakni Kabupaten Boven Digoel, Asmat, Yahukimo, Mappi, dan Pegunungan Bintang.
Sementara dana Otsus maupun dana Gerbangemas program 1000 hari pertama kehidupan ada di kabupaten, ditambah dengan adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dan Kapitasi BPJS, yang sesungguhnya setiap tahun diterima di tingkat Puskesmas.
Perlu diketahui Tim Save Korowai yang diturunkan ini terdiri dari dua dokter, yakni dr. Aron Rumainun dan dr. Gunawan Ingkokusumo serta enam petugas paramedis, yakni Yusuf Wona, Forki, Janet, Arie serta satu orang anggota UP2KP. Tim ini langsung dipimpin Kadis Kesehatan Provinsi Papua. (mjo/SP)
Sumber
: http://seputarpapua.com/lifestyle/kesehatan/item/1343-pemprov-papua-turunkan-tim-kesehatan-save-korowai.html
PELEPASAN - Gubernur Papua Lukas Enembe saat melepas Tim Save Korowa Mujiono/SP
ASMAT -Pemerintah Provinsi
Papua melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua menurunkan Tim Save
Korowai. Untuk menandai Tim bekerja, Gubernur Lukas Enembe secara
resmi melepas Tim Kesehatan "Save Korowai" di Distrik Yani
Ruma, Kabupaten Boven Digoel, Senin (23/10/2017).
Tim Save Korowai bekerja mendata status kesehatan
masyarakat Korowai, sekaligus melakukan pengobatan kesehatan masyarakat serta
melakukan pemberian makanan tambahan atau PMTS bagi ibu dan bayi balita."Saya harap jenis-jenis penyakit yang diderita masyarakat Korowai bisa ditangani oleh Dinkes. Sehingga pelayanan kesehatan prima bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Gubernur.
Kata dia, Suku Korowai masih terbelakang, bahkan baru masuk dalam peta nasional. Oleh itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan secara konprehensif bisa menangani masyarakat Korowai. Karena Suku Korowai ini terakhir di Papua.
"Saya harap Suku Korowai kedepan lebih baik dan maju karena masalah pendidikan dan kesehatan akan ditangani dengan baik oleh dinas terkait," tuturnya.
Sementara Kepala Dinkes Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay, M.Kes mengungkapkan, tim Save Korowaii mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat Korowai, khususnya pada enam kampung. Sementara yang bertanggungjawab pelayanan kesehatan sesungguhnya ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten masing-masing.
Suku Korowai ada pada lima kabupaten, yakni Kabupaten Boven Digoel, Asmat, Yahukimo, Mappi, dan Pegunungan Bintang.
Sementara dana Otsus maupun dana Gerbangemas program 1000 hari pertama kehidupan ada di kabupaten, ditambah dengan adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dan Kapitasi BPJS, yang sesungguhnya setiap tahun diterima di tingkat Puskesmas.
Perlu diketahui Tim Save Korowai yang diturunkan ini terdiri dari dua dokter, yakni dr. Aron Rumainun dan dr. Gunawan Ingkokusumo serta enam petugas paramedis, yakni Yusuf Wona, Forki, Janet, Arie serta satu orang anggota UP2KP. Tim ini langsung dipimpin Kadis Kesehatan Provinsi Papua. (mjo/SP)
Diterbitkan
di KESEHATAN