Thursday, 23 November 2017

Apakah Anda Tahu Tentang Sabota,Berikut Penjelasannya!

Os femur (tulang paha) merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan acetabulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di sebelah atas dan bawah dari collum femoris (leher paha) terdapat taju yang disebut trokhanter mayor dan trokhanter minor. Bagian-bagian dari Os femur :
1.   Ujung atas (proksimal) Os Femur memiliki kepala yang membulat untuk berartikulasi dengan acetabulum, permukaan lembut dari bagian kepala mengalami depresi, fovea kapitis untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap ditempatnya dan membawa pembuluh darah kepala tersebut. Os femur tidak berada pada garis vertikal tubuh. Kepala femur membentuk sudut sekitar 1250 dari bagian leher femur, dengan demikian batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang dengan pelvis. Sudut femoral wanita biasanya lebih miring dan femur lebih pendek .
2.   Dibawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal, yang terus memanjang sebagai batang, garis inter trochanter pada permukaan anterior dan Krista inter trochanter di permukaan posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang.
3.   Ujung atas batang memiliki dua processus yang menonjol, trochanter besar dan trochanter kecil, bagian batang permukaannya sangat halus dan memiliki satu tanda saja, linea aspera yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot. 
4.   Ujung bawah batang melebar kedalam kondilus medial dan kondilus lateral. Pada permukaan posterior, dua kondilus tersebut membesar dengan fossa intercondilar yang terletak diantara keduanya. Area triangular diatas fossa intercondilar disebut permukaan popliteal. Pada permukaan anterior, epicondilus medial dan epicondilus lateral berada diatas dua condilus besar. Permukaan artikular yang halus diantara kedua condilus adalah permukaan patellar, berbentuk konkaf. (Pearce, 2008).

Gambar 1. Anatomi Os Femur (Sobotta, 2006).
Multiple fraktur femur adalah keadaan dimana garis patah lebih dari satu yang di sebabkan oleh ruda paksa pada os femur. Os femur (tulang paha) merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan acetabulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Disebelah atas dan bawah dari collum femoris (leher paha) terdapat taju yang disebut trokhanter mayor dan trokhantar minor (Syaifuddin, 2006).

















































































































































































































































Multiple fraktur sering terdapat pada anggota gerak atas maupun bawah.Multiple fraktur ini dapat dibagi menjadi 2 :
1.   Multiple fraktur tertutup yaitu fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tidak mempunyai hubungan dengan bagian luar kulit.
2.   Multiple fraktur terbuka yaitu fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana berpotensial untuk terjadinya infeksi.
Untuk memperoleh gambaran sejauh mana terjadinya multiple fraktur os femur maka sangat diperlukan tindakan yang dapat memperlihatkan keadaan multiple fraktur dengan bantuan sinar-x .

1. Fisiologi 
Menurut (Syaifuddin, 2006) Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari yang faal, fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh. Os femur adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh.

Karakteristik permukaan tulang os femur dapat terlihat karena permukaan tulang merupakan tempat perlekatan otot, ligamen atau tendon, sebagai jalur pembuluh darah, semua karakteristik tersebut terlihat jelas pada individu berotot dibandingkan anak-anak dan wanita.

Fungsi dari bagian-bagian Os femur yaitu:
  • Ujung proksimal Os femur sebagai tempat memproduksi sel darah.
  • Ujung atas batang memiliki dua processus yang menonjol, trochanter besar dan trochanter kecil, berfungsi sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul.
  • Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja, linea aspera, yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.
  • Ujung condylus medialis dan condylus lateralis adalah permukaan patelar, yang berfungsi untuk tempat tulang patella (tempurung lutut).
2. Patologi
Menurut (Kamus Kedokteran, 2003) Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahanan – perubahan fisik dan fungsional pada tubuh akibat penyakit. 

Multiple fraktur adalah garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur pada humerus, fraktur os femur dan sebagainya atau fraktur dimana garis patah lebih dari satu pada tulang yang sama.

Pada kasus ini multiple fraktur terjadi karena kecelakaan yang disebut fraktur trauma berat. Trauma berat itu bervariasi dan tergantung dari beberapa faktor, misalnya:
  • Besar dan kuatnya trauma
  • Trauma langsung atau tidak langsung
  • Umur penderita
  • Lokasi fraktur
Menurut (Rasad, 2005) Fraktur atau patah tulang dapat dibagi menjadi beberapa tipe fraktur diantaranya adalah: 
1.   Fraktur oblique yaitu fraktur memiliki patah miring. 
2.   Fraktur transversal yaitu fraktur yang sangat luas dan melintang pada tulang. 
3.   Fraktur spiral yaitu fraktur meluas yang mengelilingi tulang. 
4.   Fraktur segmental yaitu fraktur dimana segmen tulang yang retak dan ada yang terlepas. 
5.   Fraktur comminuted yaitu fraktur yang mencakup beberapa fragmen. Multiple fraktur termasuk juga dalam fraktur comminuted. 
1. Etiologi 
Menurut (Kamus Kedokteran, 2003) Etiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pennyebab suatu penyakit. 

Multiple fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Ruda paksa adalah benturan atau kekerasan yang timbul secara mendadak, sebagian atau seluruhnya. Akibat trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya. Garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya atau fraktur dimana garis patah lebih dari satu pada tulang yang sama. 

a. Tanda dan gejala multiple fraktur 
1.   Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai frakmen tulang diimmobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 
2.   Deformitas dapat disebakan pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan ekstremitas. Deformitas dapat diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya obat. 
3.   Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. Frakmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm. 
4.   Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya. 
5.   Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cidera. 
b. Komplikasi Multiple Fraktur 

1).      Kerusakan Arteri 
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstremitas yang disebabkan oleh tindakan emergency splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan. 

2).      Kompartement Syndrome 
Kompartement syndrome merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot, tulang, syaraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat. 

3).      Fat Embolism Syndrome 
Fat embolism syndrome (FES) adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk kealiran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernapasan, tachykardi, hypetensi, tachypnea, demam. 

4).      Infeksi 
Sistem pertahanan tubuh mulai rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedi infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena pengggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.