Os femur (tulang paha) merupakan
tulang pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan acetabulum
membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di sebelah atas dan bawah
dari collum femoris (leher paha) terdapat taju yang disebut trokhanter mayor
dan trokhanter minor. Bagian-bagian dari Os femur :
1. Ujung atas
(proksimal) Os Femur memiliki kepala yang membulat untuk berartikulasi dengan
acetabulum, permukaan lembut dari bagian kepala mengalami depresi, fovea
kapitis untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap
ditempatnya dan membawa pembuluh darah kepala tersebut. Os femur tidak berada
pada garis vertikal tubuh. Kepala femur membentuk sudut sekitar 1250 dari
bagian leher femur, dengan demikian batang tulang paha dapat bergerak bebas
tanpa terhalang dengan pelvis. Sudut femoral wanita biasanya lebih miring dan
femur lebih pendek .
2. Dibawah
bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal, yang terus memanjang
sebagai batang, garis inter trochanter pada permukaan anterior dan Krista inter
trochanter di permukaan posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian
batang.
3. Ujung atas
batang memiliki dua processus yang menonjol, trochanter besar dan trochanter
kecil, bagian batang permukaannya sangat halus dan memiliki satu tanda saja,
linea aspera yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.
4. Ujung bawah
batang melebar kedalam kondilus medial dan kondilus lateral. Pada permukaan
posterior, dua kondilus tersebut membesar dengan fossa intercondilar yang
terletak diantara keduanya. Area triangular diatas fossa intercondilar disebut
permukaan popliteal. Pada permukaan anterior, epicondilus medial dan
epicondilus lateral berada diatas dua condilus besar. Permukaan artikular yang
halus diantara kedua condilus adalah permukaan patellar, berbentuk konkaf. (Pearce,
2008).
Gambar 1. Anatomi Os Femur (Sobotta, 2006).
Multiple
fraktur femur adalah keadaan dimana garis patah lebih dari satu yang di
sebabkan oleh ruda paksa pada os femur. Os femur (tulang paha) merupakan tulang
pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan acetabulum membentuk
kepala sendi yang disebut caput femoris. Disebelah atas dan bawah dari collum
femoris (leher paha) terdapat taju yang disebut trokhanter mayor dan trokhantar
minor (Syaifuddin, 2006).
Multiple
fraktur sering terdapat pada anggota gerak atas maupun bawah.Multiple fraktur
ini dapat dibagi menjadi 2 :
1. Multiple fraktur tertutup yaitu
fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tidak mempunyai hubungan dengan
bagian luar kulit.
2. Multiple fraktur terbuka yaitu
fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana berpotensial untuk
terjadinya infeksi.
Untuk
memperoleh gambaran sejauh mana terjadinya multiple fraktur os femur maka
sangat diperlukan tindakan yang dapat memperlihatkan keadaan multiple fraktur
dengan bantuan sinar-x .
1.
Fisiologi
Menurut
(Syaifuddin, 2006) Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari yang faal, fungsi
atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh. Os
femur adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada
rangka tubuh.
Karakteristik
permukaan tulang os femur dapat terlihat karena permukaan tulang merupakan
tempat perlekatan otot, ligamen atau tendon, sebagai jalur pembuluh darah,
semua karakteristik tersebut terlihat jelas pada individu berotot dibandingkan
anak-anak dan wanita.
Fungsi dari
bagian-bagian Os femur yaitu:
- Ujung proksimal Os femur sebagai tempat memproduksi sel darah.
- Ujung atas batang memiliki dua processus yang menonjol, trochanter besar dan trochanter kecil, berfungsi sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul.
- Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja, linea aspera, yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.
- Ujung condylus medialis dan condylus lateralis adalah permukaan patelar, yang berfungsi untuk tempat tulang patella (tempurung lutut).
2. Patologi
Menurut
(Kamus Kedokteran, 2003) Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perubahanan – perubahan fisik dan fungsional pada tubuh akibat penyakit.
Multiple
fraktur adalah garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan
tempatnya, misalnya fraktur pada humerus, fraktur os femur dan sebagainya atau
fraktur dimana garis patah lebih dari satu pada tulang yang sama.
Pada kasus
ini multiple fraktur terjadi karena kecelakaan yang disebut fraktur trauma
berat. Trauma berat itu bervariasi dan tergantung dari beberapa faktor,
misalnya:
- Besar dan kuatnya trauma
- Trauma langsung atau tidak langsung
- Umur penderita
- Lokasi fraktur
Menurut (Rasad, 2005) Fraktur atau patah tulang dapat dibagi menjadi
beberapa tipe fraktur diantaranya adalah:
1. Fraktur oblique yaitu fraktur
memiliki patah miring.
2. Fraktur transversal yaitu fraktur
yang sangat luas dan melintang pada tulang.
3. Fraktur spiral yaitu fraktur meluas
yang mengelilingi tulang.
4. Fraktur segmental yaitu fraktur
dimana segmen tulang yang retak dan ada yang terlepas.
5. Fraktur comminuted yaitu fraktur
yang mencakup beberapa fragmen. Multiple fraktur termasuk juga dalam fraktur
comminuted.
1.
Etiologi
Menurut
(Kamus Kedokteran, 2003) Etiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pennyebab suatu penyakit.
Multiple
fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Ruda paksa adalah benturan atau kekerasan
yang timbul secara mendadak, sebagian atau seluruhnya. Akibat trauma pada tulang
tergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya. Garis patah lebih dari
satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus,
fraktur femur dan sebagainya atau fraktur dimana garis patah lebih dari satu
pada tulang yang sama.
a. Tanda dan
gejala multiple fraktur
1. Nyeri terus menerus dan bertambah
beratnya sampai frakmen tulang diimmobilisasi. Spasme otot yang menyertai
fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan
gerakan antar fragmen tulang.
2. Deformitas dapat disebakan
pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan ekstremitas. Deformitas dapat
diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak
dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas
tulang tempat melengketnya obat.
3. Pemendekan tulang, karena kontraksi
otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. Frakmen sering saling
melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm.
4. Krepitasi yaitu pada saat
ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang
teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna
lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah
cidera.
b.
Komplikasi Multiple Fraktur
1).
Kerusakan Arteri
Pecahnya
arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT menurun,
cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstremitas yang
disebabkan oleh tindakan emergency splinting, perubahan posisi pada yang sakit,
tindakan reduksi, dan pembedahan.
2).
Kompartement Syndrome
Kompartement
syndrome merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot,
tulang, syaraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh
oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu
karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
3).
Fat Embolism Syndrome
Fat embolism
syndrome (FES) adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus fraktur
tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow
kuning masuk kealiran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah
yang ditandai dengan gangguan pernapasan, tachykardi, hypetensi, tachypnea,
demam.
4).
Infeksi
Sistem
pertahanan tubuh mulai rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma
orthopedi infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini
biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena pengggunaan
bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.