Saturday, 25 November 2017

Seks usia dini berpotensi kena kanker serviks


Penari Wanyambe membawakan tarian Wanyambe dalam acara sosialisasi KB di Kota Jayapura - Jubi/Mawel

Jayapura – Remaja putri yang sudah melakukan aktivitas seksual sejak dini berpotensi besar terkena kanker mulut rahim (serviks). Ketika masih remaja, kanker itu belum menunjukkan gejalanya. Seiring berjalannya waktu, virus pembunuh para wanita itu akan muncul.  
“Seks dini aktif, kemungkinan besar akan kena kanker serviks,” kata Agust Fauzi, Kepala sub bidang BKKBN Provinsi Papua, kepada Jubi, di sela-sela sosialisasi program Keluaraga Berencana (KB) yang dilakukan BKKBN Pusat, dengan pelaksana kegiatan PT. Star Yudatama bersama mitra anggota DPRI RI Dapil Papua, di kelurahan Asano, distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (31/10/2017). 
Kata dia, selain seks usia dini, kurang menjaga kebersihan, kegemukan, hingga penggunaan bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, bisa menimbulkan kanker serviks, juga kanker payudara.
“Dalam tubuh manusia ini sudah ada sel kanker, tinggal faktor pemicunya saja. Pemicunya ya itu tadi, perilaku kita, makanan yang mengandung kimia,” ungkap Agus Fauzi.
Tiga bulan lalu, kepada media ini, staf Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Papua, dr. Yulien, mengatakan pada 2016 sudah terdeteksi 11 pasien leri pra kanker serviks di kota Jayapura.
“Leri adalah perubahan warna pada daerah serviks setelah dioles asam asenat atau campuran asam cuka. Leri merupakan pra kanker serviks,” katanya kepada Jubi.
Ia menjelaskan pra kanker serviks baru gejala atau menjurus ke arah kanker serviks. Pada tahapan ini bisa diobati segera. Namun itu kembali kepada pasiennya, apakah rutin melakukan pengobatan dan perawatan atau tidak.
Maria Marey, warga kelurahan Asano yang mengikuti sosialisi itu mengatakan kegiatan ini menambah pengetahuannya tentang kanker serviks.
“Kalau kita tahu, ikut sosialisasi begini kan bisa mengatur atau waspada. Karena ini penting bagi kesehatan kita,”ungkapnya. (*)
Sumber : Tabloid Jubi