Puskesmas Dosay di distrik Sentani Barat kabupaten Jayapura – Jubi/Yance Wenda
Sentani,
Jubi – Meski jumlah pasien
menurun dibanding tahun lalu, namun penurunan itu masih dibawah target, dan
angka penderita malaria masih relatif tinggi. Pasien malaria masih mendominasi
dibanding pasien penyakit lain.
Hal
ini disampaikan Kepala puskesmas Dosay distrik Sentani Barat, kabupaten
Jayapura, dr. Indah Lisdiyanti, saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Rabu
(15/11/2017).
“Jumlah
penduduk Dosay sebanyak 5.994 jiwa. Warga yang datang berobat ke puskemas
sebanyak 2.431 orang. Sebanyak 832 pasien dengan gejala malaria positif dan
semuanya sudah diobati,” jelas Indah Lisdiyanti.
Indah
menambahkan penderita malaria pada tahun 2017 ini turun sekitar 20 persen
dibanding tahun 2016. Tapi penurunan ini masih dibawah target yang dicanangkan
yakin turun 50 persen dari tahun lalu.
Indah
Lisdiyanti menjelaskan penyebab masih banyaknya pasien malaria karena di
wilayah tersebut masih banyak parasit malaria yang hidup di genagan air serta
parit yang tidak diperhatikan salurannya dan menjadi tempat hidup dan
berkembang-biak nyamuk tersebut.
“Yang
sudah kami lakukan selama ini adalah pendistribusian kelambu anti nyamuk kepada
semua penduduk. Kelambu ini disediakan Dinas Kesehatan. Kami juga melakukan
penyemprotan dinding rumah warga. Ini dilakukan oleh masyarakat yang sudah kami
latih. Mereka yang turun ke kampung melakukan penyemprotan di rumah warga,”
jelasnya.
Ditambahkan,
pihak puskeskmas juga melakukan surveilans dan mengaktifkan gerakan anti
malaria melalui kader PLA yang ada di puskesmas.
“Kader
PLA ini yang mengindentifikasi dimana ada genagan air yang dapat menyebabkan
nyamuk berkembang-biak. Nanti mereka yang bergerak untuk bersihkan,” jelasnya.
Ia
mengatakan jika ada kecurigaan ada warga yang terkena malaria, kader PLA
langsung menghubungi laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatanya
sesuai prosedur.
Indah
berharap kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk memerangi penyakit ini karena
malaria masih ada di sekitar lingkungan kita. Salah satu cara pencegahannya,
kata Indah, dengan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal kita,
terutama temapat-tempat dimana nyamuk penyebar malaria hidup dan
berkembang-biak.
“Kebersihan
lingkungan saja yang kurang. Jadi mungkin dari kepala kampung saja yang harus
memberikan informasi untuk wajib membersihkan lingkungan dengan kerja bakti
setiap satu minggu satu kali,” katanya.
Ditemui
saat memeriksakan diri di puskesmas, warga Dosay, Sri, mengatakan pelayanan di
pukesmas ini sudah bagus.
“Hanya
kalau periksa di laboratoriumnya saja yang suka lama. Kalau tunggu itu saja
lama sekali,” ucap Sri. (*)
Tabloid
Jubi