Sunday, 26 November 2017

Meski turun, angka penderita malaria di Dosay masih tinggi


Puskesmas Dosay di distrik Sentani Barat kabupaten Jayapura – Jubi/Yance Wenda

Sentani, Jubi – Meski jumlah pasien menurun dibanding tahun lalu, namun penurunan itu masih dibawah target, dan angka penderita malaria masih relatif tinggi. Pasien malaria masih mendominasi dibanding pasien penyakit lain.
Hal ini disampaikan Kepala puskesmas Dosay distrik Sentani Barat, kabupaten Jayapura, dr. Indah Lisdiyanti, saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Rabu (15/11/2017).
“Jumlah penduduk Dosay sebanyak 5.994 jiwa. Warga yang datang berobat ke puskemas sebanyak 2.431 orang. Sebanyak 832 pasien dengan gejala malaria positif dan semuanya sudah diobati,” jelas Indah Lisdiyanti.
Indah menambahkan penderita malaria pada tahun 2017 ini turun sekitar 20 persen dibanding tahun 2016. Tapi penurunan ini masih dibawah target yang dicanangkan yakin turun 50 persen dari tahun lalu.
Indah Lisdiyanti menjelaskan penyebab masih banyaknya pasien malaria karena di wilayah tersebut masih banyak parasit malaria yang hidup di genagan air serta parit yang tidak diperhatikan salurannya dan menjadi tempat hidup dan berkembang-biak nyamuk tersebut.
“Yang sudah kami lakukan selama ini adalah pendistribusian kelambu anti nyamuk kepada semua penduduk. Kelambu ini disediakan Dinas Kesehatan. Kami juga melakukan penyemprotan dinding rumah warga. Ini dilakukan oleh masyarakat yang sudah kami latih. Mereka yang turun ke kampung melakukan penyemprotan di rumah warga,” jelasnya.
Ditambahkan, pihak puskeskmas juga melakukan surveilans dan mengaktifkan gerakan anti malaria melalui kader PLA yang ada di puskesmas.
“Kader PLA ini yang mengindentifikasi dimana ada genagan air yang dapat menyebabkan nyamuk berkembang-biak. Nanti mereka yang bergerak untuk bersihkan,” jelasnya.
Ia mengatakan jika ada kecurigaan ada warga yang terkena malaria, kader PLA langsung menghubungi laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatanya sesuai prosedur.
Indah berharap kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk memerangi penyakit ini karena malaria masih ada di sekitar lingkungan kita. Salah satu cara pencegahannya, kata Indah, dengan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal kita, terutama temapat-tempat dimana nyamuk penyebar malaria hidup dan berkembang-biak.
“Kebersihan lingkungan saja yang kurang. Jadi mungkin dari kepala kampung saja yang harus memberikan informasi untuk wajib membersihkan lingkungan dengan kerja bakti setiap satu minggu satu kali,” katanya.
Ditemui saat memeriksakan diri di puskesmas, warga Dosay, Sri, mengatakan pelayanan di pukesmas ini sudah bagus.
“Hanya kalau periksa di laboratoriumnya saja yang suka lama. Kalau tunggu itu saja lama sekali,” ucap Sri. (*)
Tabloid Jubi