Pastor John Jonga - Jubi/Roy Ratumakin.
Jayapura - Pastor John Jonga
menyarankan agar pola pelayanan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan
kabupaten maupun provinsi di Papua diubah. Saran itu terkait dengan kondisi
layanan kesehatan di Papua selama ini dinilai tidak tepat.
"Banyak
petugas medis yang ditempatkan di wilayah pegunungan Papua selalu lari dari
tempat tugasnya. Mungkin pola itu yang harus dirubah," kata Pater John
Jonga, saat menjawab pertanyaan Jubi, di Jayapura, Selasa (14/11/2017).
John
Jonga yang juga pemerhati kesehatan di Papua itu, menyebutkan Dinas Kesehatan
harus merekrut masyarakat wilayah setempat dilatih menjadi tenaga medis.
“Sehingga petugas yang dilatih tersebut bisa melayani masyarakatnya sendiri,”
kata John menjelaskan.
Meski
hal itu diakui tidak mudah, tapi patut dicoba karena mengirimkan tenaga medis
ke wilayah terpencil dengan anggaran yang dikeluarkan tinggi, namun justru
petugas kesehatan lari dari tugasnya.
“Larinya
petugas itu karena tidak didukung oleh sarana dan prasarana, akibatnya banyak
masyarakatnya meninggal karena tidak ada pelayanan kesehatan," kata John,
menambahkan.
Ia
menyebutkan kasus Korowai, Mbua, dan Samenage yang terjadi kematian masal dalam
waktu dekat, merupakan pelajaran bagi pemerintah menata ulang pelayanan
kesehatan. Langkah itu dinilai penting agar masyarakat setempat
menikmati pelayanan kesehatan secara maksimal.
Bupati
Yahukimo Abock Busup, mengakui kematian warganya di wilayah Saminage akibat
tidak ada petugas kesehatan di tempat. “Padahal Kepala Puskemas adalah anak
asli Samenage,” kata Abock.
Menurut
dia, kepala Puskesmas lama sudah diganti. “Pemerintah pun suplai obat-obatan ke
Distrik Samenage," katanya. (*)
Sumbert
: Tabloid Jubi