Pelayanan kesehatan yang dilakukan misionari GIDI bersama hamba Tuhan, dan Kopkedat Papua di Kampung Okmakot, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo - Jubi/Agus Pabika
Danowage
- Misionaris
Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Komunitas Pelayanan Kemanusiaan Daerah
Terpencil (Kopkedat) Papua, melakukan pelayanan kesehatan di tiga kampung di
Korowai, menggunakan helivida yang disewa Trevor Chistian Johnson, melalui dana
sumbangan dari teman-teman donatur di grup WhatsApp-nya.
Tiga
kampung yang dikunjungi di antaranya, Kampung Burukmahkot, Kampung Okmakot, di
Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, dan Kampung Ayak, Distrik Kolofbrasa,
Kabupaten Asmat.
Dikatakan
Trevor, awalnya tim mengunjungi Kampung Burukmahkot dan memeriksaan kesehatan
warga setempat, dengan mengumpulkan warga di gereja.
"Yang
diperiksa baik itu malaria, penyakit kulit, kurang gizi, batuk, dan bisul.
Setelah kami periksa, pasien diberi obat dan vitamin, khususnya anak-anak.
Selain itu dibagikan juga obat tambah darah, malaria, makanan bergizi untuk ibu
hamil, obat penyakit kulit. Ada pembagian Alkitab juga kepada hamba Tuhan di
tiga kampung," sampainya, Selasa (17/10/2017).
Lanjutnya,
alasan dirinya melakukan pelayanan tersebut karena sebagai hamba Tuhan, ia
turut prihatin dengan kondisi kesehatan masyarakat yang ada di beberapa kampung
terpencil, apalagi di tengah hutan Korowai.
"Harus
ada perhatian khusus pemerintah terhadap Korowai. Saya pikir Korowai seakan
dilupakan," katanya.
Trevor
berharap Pemda maupun Pemprov Papua, memperhatikan kesehatan masyarakat yang
ada di beberapa kampung terpencil di Korowai, karena di setiap kampung tersebut
tidak ada pelayanan kesehatan yang rutin.
"Harus
ada tenaga kesehatan yang menetap di sini," harapnya.
Sementara
itu Ketua Kopkedat Papua, Yan Akobiarek, berharap pemerintah bertindak cepat
terkait permasalahan kesehatan di Korowai.
"Mereka
ini dari lahir sudah sakit, sampai tua pun sakit. Jadi jangan heran kalau di
Korowai banyak orang meninggal," terangnya.
Ia
berharap, Dinas Kesehatan baik daerah dan provinsi, harus membuat klinik di
beberapa titik di Korowai. Sebab Kampung Ayak dan Omakot, terdiri dari balita,
anak, orang tua yang butuh penanganan medis.
"Dari
pantauan kami keluhan kesehatan yang paling banyak adalah penyakit kulit, batuk
dan malaria serta limpa (perut buncit) baik anak maupun orang tua. Juga banyak
yang kurang gizi dan TBC," sampainya.
Dari
pantauan Jubi yang turut bersama tim, di tiga kampung tersebut warga antusias
sekali dengan kehadiran tim pelayanan kesehatan. Jumlah warga yang melakukan
pengobatan di Kampung Brukmakot kurang lebih 113 orang, Kampung Omakot 50
orang, dan Kampung Ayak kurang lebih 200 orang.
Sumber
:Tabloid Jubi