Friday 20 October 2017

Misionaris GIDI dan Kopkedat Papua bantu pelayanan kesehatan di Korowai


Pelayanan kesehatan yang dilakukan misionari GIDI bersama hamba Tuhan, dan Kopkedat Papua di Kampung Okmakot, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo - Jubi/Agus Pabika

Danowage - Misionaris Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Komunitas Pelayanan Kemanusiaan Daerah Terpencil (Kopkedat) Papua, melakukan pelayanan kesehatan di tiga kampung di Korowai, menggunakan helivida yang disewa Trevor Chistian Johnson, melalui dana sumbangan dari teman-teman donatur di grup WhatsApp-nya.
Tiga kampung yang dikunjungi di antaranya, Kampung Burukmahkot, Kampung Okmakot, di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, dan Kampung Ayak, Distrik Kolofbrasa, Kabupaten Asmat.
Dikatakan Trevor, awalnya tim mengunjungi Kampung Burukmahkot dan memeriksaan kesehatan warga setempat, dengan mengumpulkan warga di gereja.
"Yang diperiksa baik itu malaria, penyakit kulit, kurang gizi, batuk, dan bisul. Setelah kami periksa, pasien diberi obat dan vitamin, khususnya anak-anak. Selain itu dibagikan juga obat tambah darah, malaria, makanan bergizi untuk ibu hamil, obat penyakit kulit. Ada pembagian Alkitab juga kepada hamba Tuhan di tiga kampung," sampainya, Selasa (17/10/2017).
Lanjutnya, alasan dirinya melakukan pelayanan tersebut karena sebagai hamba Tuhan, ia turut prihatin dengan kondisi kesehatan masyarakat yang ada di beberapa kampung terpencil, apalagi di tengah hutan Korowai.
"Harus ada perhatian khusus pemerintah terhadap Korowai. Saya pikir Korowai seakan dilupakan," katanya.
Trevor berharap Pemda maupun Pemprov Papua, memperhatikan kesehatan masyarakat yang ada di beberapa kampung terpencil di Korowai, karena di setiap kampung tersebut tidak ada pelayanan kesehatan yang rutin.
"Harus ada tenaga kesehatan yang menetap di sini," harapnya.
Sementara itu Ketua Kopkedat Papua, Yan Akobiarek, berharap pemerintah bertindak cepat terkait permasalahan kesehatan di Korowai.
"Mereka ini dari lahir sudah sakit, sampai tua pun sakit. Jadi jangan heran kalau di Korowai banyak orang meninggal," terangnya.
Ia berharap, Dinas Kesehatan baik daerah dan provinsi, harus membuat klinik di beberapa titik di Korowai. Sebab Kampung Ayak dan Omakot, terdiri dari balita, anak, orang tua yang butuh penanganan medis.
"Dari pantauan kami keluhan kesehatan yang paling banyak adalah penyakit kulit, batuk dan malaria serta limpa (perut buncit) baik anak maupun orang tua. Juga banyak yang kurang gizi dan TBC," sampainya.
Dari pantauan Jubi yang turut bersama tim, di tiga kampung tersebut warga antusias sekali dengan kehadiran tim pelayanan kesehatan. Jumlah warga yang melakukan pengobatan di Kampung Brukmakot kurang lebih 113 orang, Kampung Omakot 50 orang, dan Kampung Ayak kurang lebih 200 orang.
Sumber :Tabloid Jubi