Peduli HIV/AIDS Yukemdi Wamena
Wamena, - Edisi Sabtu 10 January 2016. Yukemdi kota
Wamena."Yukemdi-Mencermati fenomena terus meningkatnya jumlah penderita
HIV/AIDS di Indonesia Bahkan Papua".
Lalu apa yang harus dilakukan? Salah satu faktor penting menanggulangi penyebaran HIV/AIDS adalah meningkatkan kepedulian semua orang terhadap penyakit ini. Berkaca pada kasus penyebaran HIV/AIDS di Afrika, ketidak pedulian terhadap penyakit tersebut menyebabkan penduduk di benua tersebut terjerembab dalam masalah tersebut. Hingga kini, lembaga-lembaga dunia dan negara-negara maju terus berupaya membantu agar penyebaran HIV/AIDS di negara tersebut ditanggulangi.
Para tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama serta unsur-unsur lain di masyarakat harus mendapat informasi yang gamblang mengenai mencuatnya fenomena ini. Diskusi yang terus-menerus hingga mendapatkan pemahaman yang sama mengenai penanggulangan penyakit ini harus dilakukan. Semua harus diajak untuk lebih peduli terhadap masalah ini.
Para aktivis peduli HIV/AIDS tidak boleh menyerah dengan kritikan pihak-pihak tertentu di masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan. Pihak-pihak yang mengkritik itu sesungguhnya belum mengerti mengenai maksud sebenarnya dari pencegahan tersebut. Para aktivis tidak boleh berhenti menyerukan penggunaan kondom. Upaya ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah semakin merebaknya penyakit ini. Penggunaan kondom tidak hanya bagi laki-laki, tapi juga perempuan-perempuan yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit tersebut.
Kampanye pencegahan di ruang-ruang publik, sekolah, rumah ibadah dan lembaga-lembaga lainnya harus terus-menerus dilakukan. Penyebaran informasi melalui berbagai media dari mulai website, media cetak, televisi hingga selebaran harus lebih gencar lagi dilakukan.
Pemerintah sendiri sudah saatnya melokalisasi perempuan-perempuan pekerja seks komersial. Tujuannya agar pengawasan terhadap mereka bisa dilakukan lebih efektif. Slogan no condom, no sex harus digalakkan secara terus-menerus. Para pekerja seks harus diberikan pengetahuan memadai hingga muncul kesadaran mengenai bahaya penyakit HIV/AIDS bagi kehidupan mereka. Poster-poster yang menunjukkan bahaya penyakit HIV/AIDS dipasang di semua ruang lokalisasi. Pemerintah harus bertindak tegas terhadp semua praktik prostitusi di luar lokalisasi dengan mengenakan sanksi hukum yang tegas, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
Saat ini, masyarakat Papua Bahkan Jayawijaya, seharusnya tidak lagi berpikir penanggulangan HIV/AIDS tugas pemerintah dan lembaga terkait. Penanggulangan HIV/AIDS menjadi kewajiban seluruh masyarakat dalam rangka menyelamatkan kehidupan anak bangsa. Upaya-upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS yang salah satunya melalui penggunaan kondom tidak boleh kalah oleh suara orang-orang yang sepintas peduli dengan persoalan, namun justru menjerumuskan masyarakat pada bahaya HIV/AIDS yang sesungguhnya. Semua upaya itu harus dilakukan jika kita tidak ingin kelak melihat Papua menjadi Afrika kedua dalam penyebaran HIV/AIDS.
Visi ALLAH Adalah? Tugas Manusia dan Manusia Itu Siapa lagi,kalo bukan Kita;maka Itu mari kita Lanjut'kan Pekerjaan Allah,Dengan Menyelamatkan Generasi Papua,Dari BahayaNya Virus HIV/AIDS yang ada di Ber'bagai Plosok-plosok.
*Leppy kogoya-Yukemdi.