Udang Selingkuh?? Nama yang unik bukan?,
Wah, apa rasanya? Tentu saja ini bukan soal ‘selingkuh’ tapi kuliner khas dari
Lembah Baliem, Wamena, Papua.
Sebutan kuliner khas Wamena,
Papua ini didapat dari bentuk udang. Hewan yang bernama latin cherax
albertisii ini bertubuh udang dengan capit besar mirip kepiting. Tak
heran jika yang melihatnya mengira hewan ini merupakan hasil perselingkuhan
antara udang dan kepiting.
Sesungguhnya, udang
selingkuh adalah jenis udang karang atau crayfish.
Hewan ini berwarna kebiruan, setelah diolah barulah menghasilkan warna oranye
layaknya udang atau lobster lain.
Udang selingkuh sangat
populer di kawasan Wamena. Tekstur dagingnya mirip lobster, padat dan berserat.
Pun demikian dagingnya lembut, sengan sedikit rasa manis. Seluruh bagian udang
bisa dimakan kecuali kepala. Jika udang pada umumnya hanya bisa dinikmati
tubuhnya, udang selingkuh masih menyimpan kenikmatan dalam capitnya yang
berukuran ekstra.
Udang ini biasanya diolah
dengan berbagai teknik. Direbus, digoreng, juga disajikan dengan olahan bumbu
saus tiram, saus mentega, juga saus padang. Sebagai teman bersantap biasanya
tersedia sayur bunga pepaya atau sayur kangkung.
Biasanya masyarakat lokal
mencari udang selingkuh di Sungai Baliem. Masyarakat di wamena biasanya
memancing dan menjaring langsung udang ini di sungai dan danau. Ada pula yang
berternak, tapi biasanya rasa udang berubah jika sudahbditernak. Kini, banyak
pula yang lebih mudah menemukannya di beberapa danau di sekitar Wamena.
Misalnya Danau Paniai, Danau Tigi, dan Danau Tage.
Banyak restoran yang
menawarkan menu udang selingkuh. Di antaranya adalah Rumah Makan Blambangan di
Jalan Trikora nomor 99 Wamena. Pemiliknya asli orang Jawa yang sudah puluhan
tahun menetap di Wamena. Seporsi udang selingkuh di sini dibanderolRp100
sampai Rp300 ribu. Seporsi berisi lima sampai enam udang berukuran besar.
Selain itu, Restoran Hotel Baliem Pilamo dan Rumah Makan Nusantara di Wamena
juga menyajikan menu ini.
Di Lembah Baliem, kamu juga
bisa menemukan masyarakat lokal yang sengaja berburu udang di sungai. Kamu bisa
membelinya langsung dari mereka, atau di pasar. Di kota ini ada kebiasaan unik,
jika enggan atau kerepotan memasak udang di dapur sendiri, bawa saja ke rumah
makan untuk dimasak. Kamu tinggal membayar ongkos kerja para koki, dan bumbu
serta nasi putih.
Udang dikenal berkalori
tinggi, namun udang selingkuh memiliki kandungan kalori yang rendah. Hanya
sekitar 106 kalori per 100 gram. Berbeda dengan udang air asin, udang ini juga
mengandung kalsium dan protein tinggi.
Bisa jadi ini juga mendukung
kesehatan masyarakat Papua yang merupakan satu-satunya provinsi dengan angka
kejadian hipertensi rendah.
________________
Editor: Maria Virgo