Ada dua jenis katak yang
ditemukan, yakni Paedophryne dekot dan Paedophryne verrucosa. Keduanya masuk
dalam genus Paedophryne, di mana semua anggotanya memang bertubuh sangat
mungil. Penemuan genus Paedophryne sebelumnya di tahun 2002, juga di Papua
Nugini, memiliki panjang 10-11 milimeter. Penemuan tentang ini
diterbitkan dalam jurnal ZooKeys dan dilansir Science Daily, pada 2011
silam.
“Miniaturisasi memang kerap
terjadi pada katak di seluruh dunia. Tapi (Papua) Nugini sepertinya mewakili
(lokasi) terbaik dengan memiliki tujuh macam (katak) yang masuk fenomena ini,”
kata penulis dalam jurnal tersebut.
Empat spesies katak mungil
sebelumnya ditemukan di area pegunungan tenggara Papua Nugini dan di lepas
pantai. Namun, belum diketahui apa spesies yang terdekat jenisnya dengan
mereka.
Namun, mungilnya tubuh
katak-katak ini juga mengancam keberlangsungan hidup mereka. Sebab, mereka akan
jadi sumber makanan untuk hewan yang lebih besar. Perkembangbiakan juga akan
jadi masalah, mengingat tubuh mungil mereka hanya memungkinkan betinanya hanya
membawa dua telur.
(Sumber: Science Daily)