Kecelakaan
yang menimpa Ketua DPR yang sedang terkait dengan kasus E-KTP, Setya Novanto,
masih menjadi perbincangan hangat publik. Meskipun pihak pengacara dan berbagai
orang yang terkait mengklaim kondisi Novanto cukup parah dan bahkan berpotensi
mengalami hilang ingatan, cukup banyak masyarakat yang menganggap apa yang
terjadi pada Novanto seharusnya tidak terlalu parah.
Di balik ramainya obrolan
tentang kasus kecelakaan Setya Novanto ini, peralatan medis seperti MRI dan CT
Scan cukup banyak dibahas. Mengingat fungsi kedua alat ini adalah pemindai
tubuh untuk mendeteksi apakah terjadi kerusakan atau tidak pada tubuh,
sebenarnya apa perbedaan dari kedua alat ini?
CT Scan atau Computed
TomographyScanadalah peralatan yang pertama kali dipakai pada tahun 1974.
Peralatan ini memakai sinar X dan komputer untuk memproses data pemindaian
tubuh. Pengembang peralatan ini, Godfrey Hounsfield dan Alan Cormack bahkan
sampai mendapatkan nobel pada tahun 1979 karena penemuannya dianggap sangat
berguna bagi dunia kesehatan. CT Scan bisa dipakai untuk memindai beberapa
organ tubuh manusia, termasuk otak. Dengan memakai peralatan ini, maka kita pun
bsia mendeteksi pendarahan, pembengkakan arteri, hingga adanya tumor
di dalam otak.
Beda dengan CT Scan, MRI
atau Magnetic Resonance Imagingmenggunakan gelombang radiomagnetik
yang disebut-sebut lebih aman untuk digunakan karena bebas radiasi. Sebagaimana
CT Scan, MRI juga bisa dipakai untuk memindai berbagai bagian tubuh manusia,
termasuk otak. Dengan memakai MRI, kita bisa mengecek kerusakan pada pembuluh
darah, cedera pada otak, adanya kanker, atau bahkan mendeteksi resiko stroke.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa tumor otak cenderung akan jauh lebih jelas
dideteksi jika menggunakan MRI.
Jadi, sudah tahu kan perbedaan dari
kedua peralatan ini?