Logo Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat atau sering disingkat KIS merupakan satu dari tiga kartu ‘pintar’ yang dikeluarkan Presiden Jokowi untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Kartu ini sudah disebar ke seluruh daerah-daerah di Indonesia sesuai dengan jumlah nama yang tertera untuk nantinya diberikan kepada warga yang berhak menerima.
Di Jayapura sendiri, KIS sudah mulai didistribusikan oleh BPJS selaku penyedia kartu kepada seluruh warga di tiap-tiap kampung yang namanya sudah didata. Meski maksud dan tujuannya baik, KIS memiliki kekurangan dari segi keakuratan data, sehingga menimbulkan rasa khawatir di warga.
Rasa khawatir oleh sebagian besar warga lantaran dengan data yang kurang jelas, dalam penggunaannya kartu itu akan dipermasalahkan oleh pihak rumah sakit saat hendak digunakan.
“Pengadaan kartu sehatnya tidak benar ini, dana jelas tapi data tidak jelas,” keluh Stenly Mahulete salah seorang Waena lewat akun instagram-nya.
Stenly kecewa karena data dari BPJS yang tidak sesuai dengan data sebenarnya sembari menunjukan KIS miliknya yang memiliki tanggal lahir salah dan alamat serta nama yang tidak lengkap.
Seperti diketahui, selain Kartu Indonesia Sehat (KIS) ada dua kartu serupa yaitu Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera yang diharapkan dapat membantu dalam membantu meringankan masalah ekonomi rakyat kecil. Sumber dana ketiga kartu tersebut menurut Wapres Jusuf Kalla beberapa waktu lalu diambil dari APBN-P 2015.