Ilustrasi Anak-Anak SD Yang Mengikuti Program Save
Papua (Foto:Puskesmas-Wakia)
Disampaikan lewat Kepala
Kampung Sarati Distrik Naikere, Kabupaten Wondama, Tamesa Murai bahwa pelayanan
Kesehatan dan Pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat setempat masih sangat
minim.
“saya sampaikan ini, karena
melihat langsung pelayanan kesehatan dan pendidikkan yang ada di 2 RT, Kampung
Sarati tidak berjalan maksimal” katanya.
Beliau menuturkan bahwa
untuk sekolah, para siswa SD masih melakukan kegiatan belajar mengajar di
gedung gereja tua karena pembangunan gedung sekolah di daerahnya tersebut masih
dalam tahap pengerjaan dan baru sampai 40 persen saja.
“Kalau di Kampung lain,
sudah ada sekolah. Tapi di Kampung Sarati gedung sekolah masih dibangun. Jadi
aktifitas belajar mengajar dilakukan di gedung gereja tua dan tenaga
pengajarnya ada 3 guru PNS dan satu guru honor” kata Tamesa.
Untuk kesehatan sendiri
katanya lagi, pelayanan kesehatan yang diharapakan dapat berjalan dengan baik
setelah adanya pembangunan sebuah Puskemas Pembantu (Pustu) masih jauh dari
harapan. Kenapa demikian? Karena Puskesmas Pembantu (Pustu) tersebut belum
digunakan.
“Bangunan sudha ada tetapi
tidak difungsikan, karena tidak ada tenaga medis yang ditugaskan. Akibatnya
bangunan itu ditumbuhi rumput dan pohon-pohon” katanya.
Tamesa juga berharapa bahwa
Dinas Kesehatan dapat memperhatikan Kampung Sarati dengan menempatkan
tenaga-tenaga medis berkualitas agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan
kesehatan yang baik.