ilustrasi
Provinsi Papua Barat menduduki peringkat ketiga nasional
dengan jumlah penderita penyakit kaki gajah yang mencapai angka 1.765 seperti
dilansir dari data Kementerian Kesehatan Indonesia.
Tingginya
tingkat penderita penyakit kaki gajah membuat Dinas Kesehatan Papua Barat
bergerak cepat dengan melaksanakan program Pemberian Obat Massal untuk
Pencegahan (POPM) yang dilaksanakan setahun sekali.
“Jadi
obat itu diminum satu kali setahun dan selama lima tahun. Dengan cara ini lah
untuk memutuskan mata rantai penularan,” terang kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Papua Barat Otto Parorongan kepada Rakyatku.com, Jumat
(20/5/2016).
“Kalau
program ini berjalan baik, maka di tahun 2020 Papua Barat bisa dinyatakan
sebagai daerah yang berhasil mengeliminasi kasus kaki gajah,” kata Kabid
Pengendalian Masalah Kesehatan dr Hj Nurmawati.
Namun
beruntung bagi Kabupaten Pegunungan Arfak yang dinyatakan bebas dari penyakit
kaki gajah sesuai dengan hasil survei pemetaan Endimis Filaris di provinsi
Papua Barat.
Penyakit
kaki gajah sendiri adalah sebuah penyakit yang menimbulkan cacat permanen bagi
sang penderita. Cacat tersebut bisa terjadi pada kaki, tangan, kantong jakar
bahkan payudara.