Tuesday, 11 July 2017

Krisis ‘Dana Kesehatan’ Jadi Alasan Dinkes Papua Untuk Kasus Nduga



Seorang anak kecil yang bermain di Kali Mayon, Timika (foto:Detik)


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua, Aloysius Giay, baru-baru ini melepas 7 tenaga medis menuju Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, untuk melakukan imunisasi bagi seluruh warga yang berada di Distrik tersebut dan sekitarnya.
Sejak bulan November 2015 hingga Januari 2016, terhitung puluhan anak di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, tersebut, meninggal secara meninggal secara mendadak setelah diserang penyakit yang menjangkit saluran pernafasan.
Lambatnya penanganan yang terjadi untuk menekan angka kematian di Distrik Mbua dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua, Aloysius Giay, bahwa pihaknya terkendala dana krisis kesehatan yang belum ada di Dinas Kesehatan sehingga pengiriman tenaga medis tersebut terkesan ‘lambat’ dan penuh kontroversi.
Hingga berita ini diturunkan oleh Redaksi HarianPapua.com, belum diketahui secara detil tentang aktifitas terkini dari ketujuh tenaga medis yang dikirim menuju Distrik Mbua tersebut.
Adapun ketujuh tenaga medis tersebut terdiri dari 1 orang Dokter Spesialis Anak ,1 orang Dokter Spesialis Penyakit Dalam,2 orang Dokter Umum,2 orang tenaga perawat dan 1 orang tim krisis kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.