Seorang anak kecil yang bermain di Kali Mayon, Timika (foto:Detik)
Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua, Aloysius Giay, baru-baru ini melepas 7 tenaga
medis menuju Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, untuk melakukan imunisasi bagi
seluruh warga yang berada di Distrik tersebut dan sekitarnya.
Sejak
bulan November 2015 hingga Januari 2016, terhitung puluhan anak di Distrik
Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, tersebut, meninggal secara meninggal secara
mendadak setelah diserang penyakit yang menjangkit saluran pernafasan.
Lambatnya
penanganan yang terjadi untuk menekan angka kematian di Distrik Mbua dikatakan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua, Aloysius Giay, bahwa pihaknya terkendala
dana krisis kesehatan yang belum ada di Dinas Kesehatan sehingga pengiriman
tenaga medis tersebut terkesan ‘lambat’ dan penuh kontroversi.
Hingga
berita ini diturunkan oleh Redaksi HarianPapua.com,
belum diketahui secara detil tentang aktifitas terkini dari ketujuh tenaga
medis yang dikirim menuju Distrik Mbua tersebut.
Adapun
ketujuh tenaga medis tersebut terdiri dari 1 orang Dokter Spesialis Anak ,1
orang Dokter Spesialis Penyakit Dalam,2 orang Dokter Umum,2 orang tenaga
perawat dan 1 orang tim krisis kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Home
Beranda / Kesehatan / Krisis ‘Dana Kesehatan’ Jadi Alasan Dinkes Papua Untuk Kasus Nduga
Krisis ‘Dana Kesehatan’ Jadi Alasan Dinkes Papua Untuk Kasus Nduga
Tuesday, 11 July 2017
Krisis ‘Dana Kesehatan’ Jadi Alasan Dinkes Papua Untuk Kasus Nduga
Penulis Ayob Inubat
Diterbitkan July 11, 2017
Share to your friends
Artikel Terkait
Ayob Inubat
Awal nya sih cuma iseng ngeblog,eh ketagihan sampe sekarang,follow sosial media gue di bawah ini
Newsletter
Dapetin postingan terbaru,lewat email kamu
Post a Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)